Ciri Ciri Geguritan

Ciri Ciri Geguritan. Bunyi pada akhir kata bersuara sama; Umumnya, geguritan menyertakan nama pengarang yang ditulis di atas teks geguritan.

GEGURITAN [Puisi Jowo] materi bahasa jawa kelas 12 »
GEGURITAN [Puisi Jowo] materi bahasa jawa kelas 12 » from www.synaoo.com

Geguritan yaiku salah sijining karya sastra jawa ingkang kawujud saking rasa ing ati kang diungkapaken kaliyan penyair ngagem bahasa ingkang gadah. Duweni aturan kayata guru lagu, guru gatra, lan guru wilangan (ananging aturan ing geguritan ora ajeg kaya tembang macapat). Geguritan bahasa jawa mempunyai aturan dasar seperti guru wilangan, guru lagi dan juga guru gatra.

Teks Awujud Puisi Jawa Gagrag Anyar Kang Ora Kaiket Dening Paugeran (Guru Lagu, Guru.

Duweni aturan kayata guru lagu, guru gatra, lan guru wilangan (ananging aturan ing geguritan ora ajeg kaya tembang macapat). Geguritan adalah puisi yang ditulis menggunakan bahasa jawa. Ciri khas dari geguritan adalah penggunaan bahasa yang sopan dan indah sehingga dapat dinikmati siapa saja.

Bunyi Pada Akhir Kata Bersuara Sama;

Subalidinata (1981) berpendapat bahwa guritan merupakan nama yang diberikan. Geguritan yaiku salah sijining karya sastra jawa ingkang kawujud saking rasa ing ati kang diungkapaken kaliyan penyair ngagem bahasa ingkang gadah. A bunyi menurut pradopo, 1982:22, memaparkan tentang pengertian bunyi yang bersifat estetik, sebagaimana yang tertera di bawah ini:

Geguritan Bahasa Jawa Mempunyai Aturan Dasar Seperti Guru Wilangan, Guru Lagi Dan Juga Guru Gatra.

Paugeran (aturan) disebut juga dengan ciri khas, ciri khas ini dapat mempermudah dalam kita membuat geguritan. Geguritan adalah karya sastra yang berisi ungakapan. Ada ciri khas tersendiri yang harus anda pahami ketika akan membuat sebuah geguritan.

See also  Teknik Lempengan

Geguritan Menjadi Materi Dalam Pelajaran Bahasa Jawa Di Sekolah.

Geguritan yang berjudul gusti ini. Ketika membuat geguritan maka dipakai. Setiap gatra berisi 8 suku kata;

Damai Rasanya Bagai Mawar Sedang Mekar.

Tak akan sering pula terjadi. Seperti tema ketuhanan, kemanusiaan, patriotisme, cinta tanah air, cinta kasih,. Hingga saat ini, masih banyak sebagian besar masyarakat yang menyukai karya sastra geguritan, lo!